- Tweeps, hari ini kita akan membahas tentang “Strategi Berinvestasi di Reksadana dan Saham”. Yuk simak
- Ada beberapa strategi dalam investasi Reksadana dan Saham, salah satu yg populer adalah strategi Lump Sum.Apa itu ya? Yuk simak!
- Strategi Lump Sum merupakan strategi investasi dengan menaruh semua dana investasi di awal langsung.
- Strategi Lump Sum dilakukan tanpa menaruh dana investasi tambahaan sampai habis masa periode investasinya.
- Strategi Lump Sum bisa menghasilkan imbal hasil dr investasi yg besar jika kita masuk tepat pd waktunya. Kapan kita harus masuk?
- Jika kita masuk saat kondisi pasar sedang di bawah (bottom), maka Strategi Lump Sum ini sangat tepat untuk investasi Reksadana dan Saham.
- Jadi jika kita ingin menerapkan Strategi Lump Sum utk investasi reksadana maka kita hrs benar2 bersabar menunggu market crash.
- Yang menjadi kekurangan dari Strategi Lump Sum ini adl lama menunggu crash dtg yg biasa hanya 5 atau 10 th sekali.
- Strategi berinvestasi di Reksadana dan Saham lainnya adl Dollar Cost Averaging (DCA) atau strategi investasi secara bertahap.
- Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) biasa dipilih oleh investor Reksadana dan Saham yg sudah memiliki pendapatan tetap setiap bulan.
- Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dilakukan dengan rutin (menyicil) tanpa harus melihat nilai dari NAB reksadana atau harga saham.
- Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) ini bisa meminimalisir risiko kerugian jika sewaktu2 terjadi market crash/turun.
- Namun karna dilakukan bertahap, imbal hasil investasi dg strategi Dollar Cost Averaging (DCA) tdk sebesar strategi Lump Sum.
- Jadi strategi Dollar Cost Averaging ini memang lower risk tapi juga lower rewards bila dibandingkan dengan Lump Sump
- Strategi DCA cocok untuk investor Reksadana dan Saham pemula yg blm begitu paham timing yg tepat utk masuk ke pasar.
- Tentunya kita harus menentukan periode investasi kita dulu utk bisa berinvestasi dg Strategi Dollar Cost Averaging (DCA).
- Jangka waktu / periode investasi kita juga akan menentukan besarnya dana yang akan diinvestasikan secara rutin.
- Yang harus kita perhatikan dari Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) adl seberapa rutin kita akan berinvestasi, bulanan/tahunan.
- Kita bisa menyetorkan dana investasi reksadana sebesar XXX secara rutin setiap bulan/per 3 bulan/tahunan sesuai kondisi keuangan.
- Dengan rutin menyetorkan dana maka investor reksadana akan selalu mendapat harga rata2 sampai periode investasi berakhir.
- Strategi investasi Reksadana & Saham selanjutnya adl strategi Value Cost Averaging (VCA). Apa bedanya dgn strategi DCA?
- Strategi investasi Value Cost Averaging (VCA) yaitu investor menyetorkan dananya secara rutin, tapi berbeda dg DCA, kenapa?
- Jika di strategi DCA,investor meyetorkan dananya rutin & jumlahnya tetap, lain lagi dg VCA yg rutin tapi jumlahnya tdk tetap. Kok bisa?
- Investor dg strategi VCA menyetorkan dananya rutin tapi jumlahnya bisa lebih sedikit saat pasar naik dan lebih byk jika pasar turun.
- Ilustrasi utk strategi VCA, misal bulan pertama setor dan 1juta, bulan berikutnya untung 200rb, jadi kita hanya setor 800rb.
- Sebaliknya, jika bulan berikutnya ternyata kita rugi 200rb dr setoran awal 1juta makan kita harus setor 1,2 juta.
- Strategi Value Cost Averaging (VCA) mungkin lebih cocok untuk investor yang mempunyai penghasilan tidak tetap.
- Selain strategi Lump Sum, DCA, dan VCA, masih ada lagi strategi lainnya, yaitu strategi Constant Share (CS). Apa itu?
- Strategi Constant Share (CS) yaitu membeli unit RD dlm jumlah tetap secara bertahap dg harga NAB yg berbeda2.
- Contoh strategi Constant Share (CS): di bln pertama kita beli 100 unit RD dg harga 500ribu,bln ke-2 beli 100 unit dg harga 600rb.
- Strategi Constant Share ini disebut juga Equity Savings Plan pada investasi saham yaitu beli dgn lot yg sama pd harga berbeda2
- Jadi misal tiap 3 bulan janji pada diri sendiri mau beli saham ABCD sebanyak 10 lot misalnya. Harganya pasti berbeda2
- Sukses berinvestasi di reksadana tidak hanya ditentukan dr strategi yg kita terapkan, tapi juga kedisiplinan diri kita sendiri.
- Jika kita sudah berniat utk investasi reksadana yg bertahap,misal per 3 bulan, maka kita harus disiplin utk selalu setor dana tiap 3 bln
- Selain strategi dan disiplin, kesuksesan investasi di Reksadana juga ditentukan oleh kemampuan manajer investasi.
- Sukses di Reksadana juga merupakan buah hasil dari kinerja manajer investasinya dlm merealisasikan target imbal hasil investasi.
- Untuk investasi saham keberhasilannya murni ditentukan dari keahlian investor itu sendiri
- Oleh karena itu calon investor saham harus mau belajar lebih dalam. Bisa mulai dari buku SMART TRADER RICH INVESTOR
- Siklus pasar juga mempengaruhi hasil investasi di Reksadana dan Saham. Jika masuk di puncak siklus pasti hasilnya jg kurang oke
- Apapun strategi investasi Reksadana & Saham yg kita pilih, yg penting sesuaikan dg kondisi keuangan dan kenyamanan kita dlm berinvestasi
- Demikian tweet tentang “Strategi Berinvestasi di Reksadana dan Saham” hari ini, semoga bermanfaat dan salam profit!!!
Sunday, July 12, 2015
Strategi Berinvestasi di Reksadana dan Saham
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment