- Halo tweeps ... saya ada menjawab pertanyaan dari seorang rekan tentang konsultasi portofolio.
- Seperti biasa ketika melakukan check up portofolio saya menjumpai ada banyak saham yang jumlahnya kecil-kecil...
- ada yg untung.. ada yg rugi. Tapi kebanyakan rugi karena kalau sudah untung biasanya tidak akan dikonsultasikan.
- Hal ini wajar sbg seorang pemula di level “toddler” sampai “teenager”(baca artikel TahapanTrader Sukses).Mengapa?
- Karena secara psikologis, sebagai pemula seringkali merasa tidak yakin alias ragu-ragu.
- Jadinya beli saham sedikit-sedikit namun sering, masih coba-coba.
- Ketika ada saham yang naik, biasanya akan segera langsung ambil untung karena senang luar biasa.
- Ketika ada yang turun, sebaliknya ... tidak dibatasi namun malah dibiarkan saja dengan sebuah belief “ahh nanti juga naik lagi kok ...”
- Iya sih, kalau Anda melanggar peraturan lalu lintas sekali atau dua kali... mungkin belum terasa akibatnya.
- Baik2 saja, tidak terjadi kecelakaan, tidak kena tilang pak polisi. Namun suatu saat pasti jg akan menuai akibatnya jika terus melanggar
- Nah di pasar yg bullish/trend naik, kebiasaan mengoleksi saham terus menerus, suka beli saham&lupa jual mungkin tidak terlalu berdampak.
- Namun lain halnya jika pasar bullish (trend naik) itu berbalik menjadi bearish (trend turun)...
- ...maka akan banyak saham yang rugi semakin besar.. nyangkut... seperti penyakit yang komplikasi.
- Ditambah lagi jika ada tradingan saham gorengan yang dengan mudah berbalik arah dari naik menjadi turun...
- ...dan menghempaskan trader2 retail langsung ke titik terendah tanpa bisa menjual sahamnya sama sekali. Jadi... solusinya apa ya ?
- Saya pun pernah berada di level tersebut bapak ibu ! Saya pernah berada di tahap “Toddler” sampai “Teenager”
- Waktu itu portofolio saya tidak bertumbuh tapi melebar dan menggendut seperti yg saya ceritakan di buku Smart Traders Not Gamblers.
- Waktu itu portofolio saya mengalami obesitas, akhirnya saya mengambil keputusan utk melakukan diet saham,dgn tega membuang saham2 “busuk”
- Ya,benar! Strategi pertama adl membuang saham busuk,saham yg secara teknikal trend nya paling buruk,secara fundamental jg tdk ada harapan
- Biasanya yang masuk kriteria ini adalah saham-saham gorengan atau saham lapis 3.
- Jika fundamental bagus bagaimana? Terkadang sebuah saham dgn fundamental bagus mengalami terpaan badai juga...
- ...namun biasanya dikarenakan oleh faktor eksternal, bukan faktor internal perusahaan.
- Misalnya UNVR yg pernah merosot krn sentimen royalti naik... namun stlh kekhawatiran tentang royalti berlalu, harga sahamnya naik lagi.
- Namun .... jangan diulangi lagi yah kesalahan yang serupa.
- Kalau sudah berencana trading jangka pendek, siapkan dulu planning Trading Profits nya, termasuk level pembatasan resiko.
- Setelah membuang saham busuk bagaimana?Strategi kedua adl, memperbaiki transaksi yg baru! Beli HANYA ketika muncul momen terbaik pd pasar
- Kapan momen terbaik itu? Momen terbaik bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung dgn tujuan & pilihan strategi.
- Bagi trader momen terbaiknya adalah ketika : Terjadi breakout ( trend naik), atau Terjadi koreksi tajam (didahului turun tajam).
- Bagi long term investor,momen terbaik adl ketika tjd diskon super ekstravaganza pd shm berfundamental bagus..yg datang hny 5-10 th sekali
- Intinya, beli pd momen terbaik. Maksudnya adl... kalau blm muncul momen terbaik (sesuai pilihan strategi Anda), ya jangan belii...!!
- You only have to do few things right so long as you dont do as many things wrong. Ini adalah wisdom dari kakek buyut Warren Buffett.
- Meskipun Buffett adl seorang long term investor, namun wisdom&filosofinya bbrp bisa digunakan utk trader jg(dlm rentang waktu yg berbeda)
- Saya melakukannya, dan sejak saat itu performa trading jauh lebih baik.
- “Kalau gitu saya jadi jarang trading dong ?”.
- Pilih mana tweeps.. sering beli saham tp untung tdk konsisten atau jarang beli, sekali beli dlm ukuran lebih besar& untung lebih nendang?
- Saya pilih strategi terkonsentrasi ini. Jarang beli,tapi sekali beli adl yg terbaik, dgn porsi yg lebih besar.
- Dulu tangan saya usil... setiap hari harus beli saham, jualnya bingung. Tapi sekarang saya jarang trading.
- Berikut bbrp tradingan sy Mei akhir sd awal Juli2015(hny u/ sharing pengalaman): Awal Mei PWON range sekitar 420-470 (profit sekitar 11%)
- 2 Juni UNTR harusnya beli sekutar 20rb an, range 20rb-22rb, ketinggalan “kereta”, tidak jadi beli...
- terkadang kita melewatkan sebuah momen, jangan sesali. Masih ada kereta lain kok.
- 1 Juni BBRI beli 11650, 3 Juni kena stop loss di 11400 ( loss sekitar – 2% )
- 29–30 Juni ADHI buy beberapa harga sekitar 2000-2040, hr ini sy sudah profit taking di area 2400(target tercapai, profit sekitar 17-20%)
- Jd dlm 2 bln lbh hny ada 4 transaksi sj. Nggak seru ya.. iya nggak seru,tp yg penting kita hrs besar tiang drpd pasak :) selalu ada hasil
- Tweeps, kita tidak pernah bisa 100% benar. Salah menganalisis itu wajar, semua trader pasti ada rugi, seperti biaya operasional.
- Namun biaya operasional itu hendaknya tidak lebih besar daripada profit.
- Tentunya,utk mencapai level ini,diperlukan bnyk latihan utk menganalisis & penguasaan strategi terlebih dahulu.
- Ralat maksudnya 5600 ya sekitar +6%, bukan 6000. Typo. thank you pak @hady4milis untuk masukannya RT @pakarsaham: 42) 30 Juni BBNI buyut
- Bagi pemula, gunakan nominal kecil sampai periode 1 tahun, anggap latihan.
- Jika dlm setahun sudah konsisten kemudian baru boleh tambahkan dana lagi agar profit semakin besar & konsisten.
- Ingat, Anda tidak perlu melakukan banyak hal utk menjadi berhasil. Anda hanya perlu memukul 1 bola & home run !
- Kesimpulan nya Jika mengalami fenomena portofolio gendut, ayo diet ! Buang saham busuk terlebih dahulu !
- Beli yang terbaik saja sesuai strategi yang Anda pilih.
- Kalau tidak paham strategi ? Belajar ! Kalau tidak mau belajar, investasinya di reksadana saja jangan di saham.
- Jangan beli saham lagi jika ada 3 saham rugi, bereskan dulu !
- Nah demikian tweet hari ini, semoga bermanfaat. Salam profit !
Wednesday, July 15, 2015
Konsultasi Portofolio
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment