Laman

Thursday, August 1, 2013

Aku Pergi Dulu Sayang Mungkin Aku Takkan Kembali

Subhanalloh wa Alhamdulillah, selalu diberi kekuatan untuk mengambil keputusan. Hari ini aku membuang CD Linux-ku kelompok terakhir, total ada sih 100 keping. Foto dibawah ini dokumentasi terakhir sebelum masuk tong sampah. (dari kiri ke kanan baris).
  1. Mandriva 2007.1
  2. Centos 5
  3. Kubuntu 10.04 LTS
  4. Ubuntu 9.10
  5. Ubuntu 8.04 LTS
  6. Oracle Ubreakable Linux 5 Enterprise
  7. Kubuntu 9.04
  8. Ubuntu 9.04
  9. Fedora 8
  10. BlankOn 6 Ombilin
  11. OpenSolaris 2008.05


Perjalanan bertemu dengan Linux, khususnya Ubuntu bermula dari kembali ke jalur Teknologi Informasi. Setelah menemani Ibuku sakit dan berpulang ke Rahmatulloh 2006 tahun itu juga mulai mencari nafkah agar dapur tetap bisa ngepul, ataupun setidaknya tidak makan dari usaha (seragamtpa ) yang belum cukup untuk digerogoti. Waktu itu ketemu AlfaBank dan STMIK Duta Bangsa.

STMIK Duta Bangsa mengembalikanku ke coding yaitu java, teknologi yang luar biasa. Disitu kenal dengan komunitas Java User Group Indonesia . Dari obrolan di milis Java User Group Indonesia  ada beberapa anggota dari jawa tengah bersepakat untuk ngumpul di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, disitu ketemu beberapa orang yang akhirnya jadi tokoh Java User Group Joglosemar, seperti Hendro Steven Tampake, Deny Prasetyo, Toni Koentjoro, dan teman-teman yang luar biasa yang kemudian aku kenal  Yudianto Sujana, Ari Eko Prasethio, Bernaz Ermanda, Esthi Budiasih, Muhammad Faris Ashim, Saiful Fariz, Wilbert Liu, Wahyu Sumartha, Fendi Tri Cahyono dan ada dosen perguruan tinggi terkemuka di jogja Nur Rokhman serta Novrido Charibaldi. Ada juga temen-temen milis yang selalu bisa menjawab pertanyaan menantang padahal aku aja gak kebayang itu nanya apa sih ???

Perjalanan bersama Java mempertemukanku dengan Ubuntu 7.04 Fiesty Fawn, wow ternyata ber unix sekarang mudah sekali tidak seperti waktu aku kuliah S1, sekarang ada Graphic User Interface-nya. Tinggal klik aja. 

Di Ubuntu ketemu dengan milis dahsyat Ubuntu Indonesia, disitu dapat teman baru dan luar biasa yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding kelompok java, maklum kalau Ubuntu kan tidak menuntut latar belakang Teknologi Informasi yang kuat seperti Java. Aku bangga sekali bisa kenal dengan mereka semua.

Pertemuan dengan Ubuntu menimbulkan ide gimana kalau ngajar Coding Java di atas Platform Ubuntu, dan alhamdulillah kesampaian. Idenya hanyalah membuat aplikasi dari software gratis diatas software gratis. Sudah kubuktikan di STMIK Duta Bangsa dan STMIK Sinar Nusantara.

Kali ini aku harus mengesampingkan kenangan manis itu (seperti judul posting ini), alasannya sedang menemukan tantangan baru yang jauh lebih menarik dan membutuhkan segenap jiwa dan raga untuk fokus disitu.
Hampir semua CD linux baik dekstop, server dan repo kubuang. Memang terasa ada yang pedih di dalam diri, but oke life must go on. Seandainya Alloh Ta'ala menghendaki aku tak kembali, aku sudah bersyukur, aku pernah sangat amat luar biasa bahagia bersama java dan ubuntu.

8 comments:

  1. kenapa di buang pak? balik ke win atau ada yg lain? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya fokus aja, dulu waktu masih aktif di komunitas linux dan komunitas java belajar macem-macem os. Detik ini, sekarang ini aku pakai Ubuntu kok dan menutup diri dg distro linux lainnya. Mau menggunakan waktuku untuk belajar yg lain.

      Delete
  2. waduh, kenapa judulnya bukan "aku pergi tak kan lama, hanya sekejap saja" pak? ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amal yang tidak akan terputus di akhirat kelak pak ^_^ belajar untuk mengajar, mencari untuk memberi, meraih untuk membagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bu, karena kadang ada saja yang lebih menarik untuk dipelajari dan setiap belajar aku berusaha terlibat sepenuhnya, belajar dari yang terbaik dibidangnya. Saya sendiri tidak khawatir akan "nasib" bidang yang saya tinggalkan itu, toh sudah ada panjenengan sebagai Ahlinya.

      Delete