Dulu aku yakin kalau investor itu harus berani menanggung resiko atau investor itu temennya resiko, tapi sekarang aku berbeda sekali, dari banyak guru investasi mereka bilang kalau investor itu bukan temennya resiko bahkan gak mau deket-deket.
Aku baru sadar kalau investor yang temennya resiko itu adalah kata-kata dari broker atau marketing reksadana, karena mereka harus membuat investor alias orang yang punya uang untuk segera dan sesering mungkin melakukan kegiatan investasi, walhasil investor tidak perlu berhati-hati yang penting "SERING"
Hal yang berbeda dengan para guru investasi, dimana mereka menggunakan HARTA MEREKA SENDIRI, so sering transaksi dan cepat kaya bukan kata yang mereka pegang, yang mereka pegang adalah Don't lose money in stock dan kalau bisa untung. Mereka hanya mau melakukan investasi jika peluang untungnya jauh diatas peluang kehilangannya.
So aku harus lebih banyak belajar kepada siapa aku harus mendengar tentang sesuatu.
Aku baru sadar kalau investor yang temennya resiko itu adalah kata-kata dari broker atau marketing reksadana, karena mereka harus membuat investor alias orang yang punya uang untuk segera dan sesering mungkin melakukan kegiatan investasi, walhasil investor tidak perlu berhati-hati yang penting "SERING"
Hal yang berbeda dengan para guru investasi, dimana mereka menggunakan HARTA MEREKA SENDIRI, so sering transaksi dan cepat kaya bukan kata yang mereka pegang, yang mereka pegang adalah Don't lose money in stock dan kalau bisa untung. Mereka hanya mau melakukan investasi jika peluang untungnya jauh diatas peluang kehilangannya.
So aku harus lebih banyak belajar kepada siapa aku harus mendengar tentang sesuatu.
No comments:
Post a Comment